Wednesday, December 30, 2009

0

Konspirasi Para Agen

Posted in
Judul Buku : Conspiracy Agent

Penulis : Michael Firawell

Penerbit : Salamadani

Cetakan : Pertama, 2007

Tebal : 201 hlm


Unik dan mendebarkan! Itulah kesan pertama kali saat membaca buku ini. Buku yang berjudul “Conspiracy Agent” ini menuturkan tentang konspirasi tingkat tinggi dalam dunia agen. Cerita ini dimulai dari adanya satu penemuan mutakhir di bidang sains-teknologi yang disebut-sebut dengan “MagBeam” (Magnetized Beam Plasma Propulsion System). Teknologi MagBeam adalah proyek untuk mengatasi hambatan durasi waktu ketika orang ingin menjelajahi dunia antariksa. Jika wahana antariksa konvensional saat ini menggunakan bahan bakar kimia sebanyak 18 juta kilogram, dengan MagBeam hanya memerlukan 7 ribu kilogram. Sungguh, satu penemuan yang luar biasa bermanfaat bagi manusia.

Namun, MagBeam juga bisa berbahaya. Jika plasma ditembakkan ke permukaan bumi, maka akan terbentuk ruang kosong yang hampa udara. Secara natural, apabila ada ketidakseimbangan volume udara, udara yang penuh akan berpindah ke ruang yang kosong. Dengan menembakkan plasma secara konstan dengan jalur tertentu, kita bisa mengumpulkan awan sekaligus membuat badai yang bisa dialamatkan ke mana saja. Jika MagBeam sampai jatuh ke tangan orang yang tak bertanggungjawab, bisa dipastikan, dunia ini berada di ujung tanduk malapetaka.

Raka, Aziz, Gerg, dan Nakata, adalah para ilmuwan terkemuka yang berhasil menemukan teknologi ini. Uji coba awal yang mereka lakukan ternyata mengalami kesalahan. Celaknya, uji coba yang hanya berdurasi tak lebih dari dua menit itu telah membuat rahasia penemuan itu diketahui oleh beberapa pihak.

Perburuan maha gila segera dimulai. Mendapatkan orang-orang ini akan sangat menguntungkan dan dapat mendatangkan banyak uang. Targetnya tentu saja rumus rahasia MagBem yang dipegang keempat orang ini. Karena, siapa pun yang dapat mengusai MagBem, itu sama artinya dapat menguasai dunia.

Adalah Octa Cooperation, salah satu perusahaan penyedia jasa pelayanan satelit ternama yang paling berambisi mengincar target. Dengan segenap tenaga, perusahaan ini berusaha mati-matian untuk mendapatkan enskripsi MagBem itu. Sayangnya, otak dari perburuan MagBem ini adalah oknum-oknum Octa yang ingin memanfaatkannya demi kepentingan pribadi.

Octa Cooperation, yang dipimpin oleh Hanz, mengerahkan pasukan terhebat untuk memburu Raka, satu-satunya pemegang MagBem yang masih hidup. Octa juga menyewa “G”, mafia kawakan yang mematok tarif super mahal. Motif Hanz bukan hanya menjalankan misi jahat Octa Cooperation. Namun ia juga bersaing ketat dengan atasanya. Hanz ingin menghabisi atasannya setelah mendapatkan MagBem.

Salah satu siasat “G” untuk memburu mangsanya adalah dengan menyebarkan iklan di dunia maya disertai iming-iming hadiah miliaran rupiah bagi siapa pun yang dapat menginformasikan keberadaan pemegang MagBem itu. Tak pelak, sekarang Raka, satu-satunya orang yang bertanggungjawab atas keselamatan MagBem, menjadi incaran semua orang di penjuru dunia, dari para agen yang haus harta sampai mafia-mafia lokal.

Kini dunia di ambang darurat. Jika MagBem sampai jatuh ke tangan jahat, kiamatlah dunia ini. Persoalan pelik ini sampai melibatkan South East Asian Bureau of Investigations (SEABI) turun tangan mengatasinya. Ini adalah sebuah agen bayangan paling rahasia di Asia Tenggara. Tugas biro ini adalah menyelesaikan masalah-masalah yang tidak dapat diatasi oleh angkatan bersenjata di Asia Tenggara.

Setelah melewati pelarian yang sulit, akhirnya terpikir oleh Raka untuk menyerahkan diri pada biro SEABI. Hanya biro ini satu-satunya yang dipercaya Raka untuk menyelamatkan MagBem. SEABI segera mengamankan Raka berikut MagBem-nya. SEABI sukses besar. Bukan hanya karena dapat menyelamatkan Raka dan MagBem-nya, tapi SEABI juga berhasil menangkap “G” yang saat itu membawa salah satu bagian enskripsi MagBem.

Tapi apa yang terjadi selanjutnya sungguh ironis, Andra, pemimpin utama SEABI, dan Raj, salah satu agen bawahannya, ternyata punya motif lain. Dua orang ini ingin memanfaatkan Raka untuk memeras Hanz dan atasannya. Kedua orang ini menodai supremasi SEABI demi meraup keuntungan sesaat. Tanpa diketahui oleh semua pihak, ternyata SEABI telah berubah menjadi PMC, agen sewaan yang bekerja di bawah kepentingan orang-orang tertentu.

Adalah Kay, satu-satunya agen yang masih berpegang teguh pada idelisme biro. Ia bertekad untuk menyelidiki atasanya yang telah menyelewengkan SEABI untuk kepentingan pribadi. Dia mengajak temannya yang lain, Ine, untuk melakukan hal yang sama.

Membaca buku ini, rasanya tak rela untuk melepaskannya sebelum tuntas sampai halaman akhir. Setiap bab-nya menyimpan misteri tersendiri dan menyajikan berjuta tanda tanya yang akan menggiring pembacanya untuk terus menyusuri lembar demi lembar untuk mencari jawabnya. Jalan ceritanya unik dan susah ditebak. Ada jebakan-jebakan dan konspirasi mengagetkan yang disajikan penulis. Benar-benar konspiratif, sesuai dengan judulnya.

Jebakan ini bahkan dimulai dari judul buku dan nama pengarangnya. Dengan hanya melihat kedua hal ini, dapat dipastikan, pembaca akan terjebak dan menyimpulkan bahwa buku ini berbahasa Inggris dan dikarang oleh orang luar. Namun setelah melihat ke dalam isinya yang berbahasa Indonesia, kesimpulan itu berubah: ternyata buku terjemahan.

Jangan salah. Itu adalah jebakan berikutnya dari sekian banyak jebakan yang dipasang oleh penulisnya. Setelah diperiksa lebih lanjut, ternyata buku ini bukan terjemahan. Buku ini memang ditulis untuk pertama kalinya dengan bahasa Indonesia. Michael Firewall, nama pengarang buku ini, ternyata nama samaran dari Arul Khan. Oh, ternyata buku ini ditulis oleh orang India.

Namun kesimpulan itu sekali lagi salah. Ternyata Arul Khan juga nama samaran. Duh, entah berapa lagi nama samaran yang dipakai pengarang buku ini. Ternyata Arul Khan orang Indonesia asli. Mendengar nama terakhir ini, pembaca tentunya tak lagi terjebak labih jauh. Dalam beberapa karyanya yang lain, ia memang kerap menggunakan nama ini. Nama Arul Khan sudah tak asing lagi di blantika jagat kepenulisan negeri ini.

Buku ini menyajikan pesan penting, betapa teknologi senantiasa menyajikan dua sisi yang berlawanan. Kemanfaatan di satu sisi, dan marabahaya di sisi yang lain. Ini sangat tergantung pada siapa dan untuk apa teknologi ini digunakan.

Di sinilah terlihat betapa para ilmuwan yang menguasai teknologi ini mengemban misi yang berat. Mereka adalah “Raka” yang mengemban amanah untuk menyelamatkan MagBem dari tangan-tangan jahat. Tak menutup kemungkinan malah menjadi Aziz, Gerg, dan Nakata, yang harus meregang nyawa untuk mempertahankan idealisme mereka. Alur ceritanya yang unik dan penuh konspirasi sanggup menggugah nalar analitis para pembacanya.



Peresensi: Tohirin el-Ashry, pecinta buku, peneliti pada Al Ma’un Institute Jakarta. Tinggal di Jln. Tarumanegara, Gg. Jati No.12, RT. 01/09, Cirendeu Ciputat, Telp: (021) 7415552/ 08888036594. No. Rek. Bnk BNI Capem UIN, Ciputat; a.n. Tohirin: 0016887493.











0 komentar:

Berikan komentar anda disini!

YOUR MESSAGE....